7.3.14

persembahan dari hati

Beberapa minggu yang lalu aku bermimpi indah, indah sekaligus menyenangkan. Mimpi itu bisa bertahan berhari-hari hingga berminggu-minggu. Jarang rasanya bagiku untuk mengingat detil apa saja yang terjadi pada setiap mimpi, sekalipun bisa mengingat alur ceritanya itupun hanya bertahan sehari saja.
Kali ini mimpi itu masih begitu dan sangat jelas berada di ingatan aku. Menyenangkan sekali.
Karena mimpi itulah aku memulai untuk bercerita tentang seseorang yang telah hadir dalam mimpi itu pada postingan "itu aku" .


Melalui mimpi itu aku bisa tersenyum setiap harinya, menghilangkan segala kerisauan perihal hidup dan masa depanku yang sedang aku bangun dari titik terendah. Bahagia sejenak meskipun aku sadar aku seperti orang gila hanya karna sebuah mimpi. Setidaknya itulah yang aku lakukan untuk membunuh ketakutan, kesepian, dan kegundahan hati. 
Aku berhak bahagia.

Seminggu yang lalu, aku disadarkan secara tidak langsung dengan perkataan abang sepupu yang baru-baru ini datang dari Binjai. Menyenangkan sekali ketika merasa diperhatikan oleh saudara-saudara sendiri kan?
Secara tidak langsung beliau menasehatiku bahwa seorang perempuan yang tak perlu mencari-grasak-grusuk kesana kemari hanya untuk mengejar sebuah cinta. Nasehatnya pun sama dengan lantunan lagu untuk perempuan "tidaklah mawar hampiri kumbang, bukanlah cinta bila kau kejar..." 
Tadinya aku masih berpikir beribu-ribu kali sekedar untuk berbagi cerita mengenai sebuah perasaan kepadanya dan pandangannya sebagai seorang lelaki, tapi setelah mendengar itu niat ku urungkan. Semuanya sudah cukup jelas.


Haraso bang, aku akan menjadi perempuan yang bahagia dan tidak melakukan kesalahan lagi. InsyaAllah.

Aku patut bersyukur bisa mengenal dan berjumpa dengan mereka yang pernah melintas dalam pikiran. Setidaknya, berjumpa dan mengenal dia ( sosok yang hadir pada mimpi itu ) mampu membuatku bahagia, pun juga memahami bagaimana hidup seharusnya. Meskipun kita tak pernah dekat, tetapi aku selalu berusaha menjadi wanita yang baik dan bisa dipandangnya. Iya. Itu yang selalu aku lakukan dulu semasa aku masih mengenakan seragam.
---
Kita telah berteman hampir 4 tahun. Tidak mudah bagiku untuk bisa dengan cepat berteman dekat pada seorang lelaki. Apalagi harus berbagi rahasia dan terlalu terbuka padanya.
Dia lelaki kedua tempat aku berani menceritakan segala keluh kesah. Dia satu-satunya lelaki yang bisa membuatku nyaman, dan dia adalah lelaki yang 2 tahun lebih ini selalu mengisi postingan-postinganku di blog ini.
Aku bersyukur bisa mengenalnya, bahkan bisa dekat dengannya, berbagi cerita hingga berbagi pengalaman. Dari sanalah aku mengetahui dia mempunyai pemikiran yang luar biasa. Tak heran mengapa aku bisa jatuh padanya....hingga saat ini.
Aku bersyukur, aku bahagia.
Aku berada di antara mereka yang bisa membawa ku untuk memandang hidup lebih berarti, barangkali seperti itu.
2 tahun yang lalu aku pernah bersenda gurau padanya, mengenai pasangan hidup. Harusnya dari perkataan itu aku bisa memahami jawabannya, harusnya saat itu aku bisa mengingat kejadian itu hingga aku tak perlu menjadi perempuan yang kehilangan arah hanya karna tak tau harus melangkah seperti apa.

Lalu kini aku mengerti, biarlah hati ini bertahan semampunya ia bisa bertahan, barangkali nanti jika telah lelah ia akan menjadi hati yang baru, yang kuat. Menyerah bukan berarti kalah.

Aku hanya ingin menjadi perempuan yang seperti seharusnya, aku ingin menjadi wanita yang bisa mengimbangi mereka dan selalu memperbaiki diri karena aku berada disekeliling mereka, mereka yang hebat dan tak pernah lupa dengan Sang Pencipta.

No comments :

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...