Belum Beranjak

Kepada kamu yang sesekali masih menghampiri ingatan.

Sudah lama sekali rasanya kita tidak berinteraksi. Aku lupa rasanya berbincang ringan padamu. Aku lupa rasanya bersenda gurau hingga tertawa lepas denganmu baik itu di lini masa maupun di aplikasi messanger.
Iya aku lupa. Sedih rasanya. Aku memakluminya karna kamu sibuk. Jam-jam biasanya kita berbincang kini telah menjadi jam tidurmu, beristirahat setelah seharian beraktivitas.
Mengingat-ingat semua kisah yang telah berlalu, apakah kita sudah tua hingga waktu untuk melakukan hal-hal yang lama tak lagi bisa? Sepertinya bukan masalah tua atau muda, hanya saja pada usia kita ini hal yang menjadi prioritas adalah masa depan.

Melalui tulisan ini, aku hanya ingin menyampaikan maksud yang tak pernah bisa aku ucapkan langsung kepadamu walaupun aku tak akan pernah tau apakah kamu tlah membacanya atau tidak. Sejujurnya aku rindu melihat traffic visitor dari kotamu. Sudah lama sekali aku menantinya. Barangkali hari ini ketika aku mengirimkannya lewat lini masa, kamu bersedia mengunjungi website ini lagi dan membaca tulisan ini. Semoga waktu bisa berpihak kepadaku kali ini ketika aku mempublish tulisan ini di lini masa, kamu pun tengah berada disitu sekedar membaca-baca timeline lini masa-mu. Semoga.

Kamu selalu memperlihatkan sisi baikmu disetiap aku berusaha untuk beranjak dari bayanganmu.
Kamu selalu berperilaku baik dimanapun kamu berada. Aku pernah ingat dengan obrolan kita di sosial media tentang harapanmu dan usahamu untuk bisa menjadi orang yang berbesar hati seperti bepe. Bagiku kamu telah melaksanakannya dengan baik, meskipun mungkin bagi kamu itu belum cukup dan harus selalu berusaha menjadi yang lebih baik lagi karena kita manusia pasti ingin selalu menjadi yang terbaik bagiNya, kan?


Hmm, baiklah sekian penyampaian maksud yang tak akan pernah bisa aku ucapkan langsung. Maafkan atas kelancangan hati ini.

Dari aku yang selalu melakukan hal-hal bodoh seperti mengetik nama aku dan kamu di kolom search lini masa itu dan taaadaaaaa..aku rindu semuanya* Padahal ga guna banget ya ngelakuin kayak begituan....Ah oke ini saalah banget ._. 

*Tenang saja, setelah ini aku akan bahagia. Berusaha mencari kebahagianku agar tak bersedih setelah mengingat yang telah terjadi.