30 Agustus 2013 22:30
Satu jam yang lalu sejak awal gue nulis kalimat pertama ini papa pulang dari kantornya. Pulang dengan bawa kue tart yang jumbo banget dan beberapa bungkusan kado serta satu lembar kertas yang udah di pres.
Hari ini adalah hari terakhir papa masuk kerja. 2 September 2013 besok papa udah resmi masuk masa percobaan pensiun (MPP) karena papa udah mulai masuk usia 55 tahun.
Sedih, haru dan juga bangga. Sedih karna sampai papa masuk MPP ini, gue masih pengangguran dan uang jajan pun masih tergantung dari papa. Padahal dulu gue pernah janjiin sama papa tentang rencana gue menamatkan studi gue. Ya, kita manusia cuma bisa memasang target, Allah berkata lain dan gue baru bisa menamatkan studi gue di tahun ini. Gue yakin, Allah pasti punya rencana yang indah buat hidup gue. Gue pun juga percaya, rezeki Allah untuk gue pasti ada dan gue ga akan nyerah lagi untuk berusaha.
Haru dan bangga. Entah kenapa setibanya papa dirumah tadi dan liat banyak kenangan dari relasi, dan karyawan papa ada rasa sesek sekaligus bangga punya papa seperti beliau. Ditulisan ini pun gue juga ga bisa mengekspresikan dengan kata-kata. Di mata gue dan juga semua orang yang kenal papa, papa adalah seorang pemimpin yang bijaksana. Punya wawasan yang luas, dan satu hal yang perlu gue garis bawahi mengenai papa. Papa ga pernah bosan untuk menuntut ilmu, mencari informasi, bahkan ga pernah absen membaca artikel ataupun cerpen setiap hari. Membaca cerpen? Hahahaha. Iya, beberapa bulan belakangan ini ga dikantor, dirumah papa ga pernah absen baca serial ko ping ho di laptop. Meskipun ga gue tanya, salah satu alasan papa baca serial tersebut yang episodenya banyak banget adalah untuk mengasah kemampuan otak, karna yang pernah gue dengar beberapa orang menasehati mereka yang tengah berusia diatas 50 tahun untuk sering membaca untuk menghindari pikun yang sering dijumpai pada mereka yang telah tua.
Ah iya, dari sini gue bisa ambil sikap nanti kalau umur gue panjang, gue juga harus rajin membaca. Harus pokoknya!
Sekarang, umur gue hampir 24 tahun, dan selama 24 tahun ini gue hidup dari gaji yang papa terima dari BN.
Udah saatnya gue menggantikan papa dalam hal mencari rezeki. Terimakasih BN, terimakasi telah menerima kami sebagai keluarga besarmu. Dan semoga saya bisa menjadi bagian dari keluarga besarmu, kelak-Jika Allah mengizinkan. Amin.
No comments :
Post a Comment