5 September 2009
Teruntuk yang tersayang, sang casanovaHaii kamuuu. Kira-kira kamu udah sampai dirumah baru blom? Kok blom ada kabarnya sih? Ini udah hampir seminggu loh, tapi masih blom ada kabar dari kamu. Apa sesusah itu sinyal disana?
Kamu tau ga? Aku kangen. Aku yakin klo kamu liat gimana muka aku sekarang pasti kamunya ngakak sambil ikut-ikutan niru ekspresi muka aku; manyun dan hidung aku hilang. Tapi aku beneran kangen sama kamu, kangennya pake banget.
Ngomong-ngomong ini surat pertama yang aku tulis buat kamu. Tiba-tiba terlintas aja sih pengen nulis surat. Habisnya aku bosan kirim-kirim sms mulu. Pengen nulis pake pena pemberian kamu, trus juga pengen coret-coret kertas surat yang beberapa bulan lampau aku beli. Ternyata nulis dikertas itu ga segampang ngetik di hp, kalau salah ga bisa di delete kayak yang di hp. Eia, aku ga tau mau nulis apa, trus aku juga ga tau habis bikin surat ini akunya kirim kemana. Alamat kamu disana kan aku ga punya :(
Segitu dulu ya surat pertama akuu, aku cuma nyampein kangen aja ke kamu. Aku mau tidur dulu, udah ngantuk. Cepat kabarin aku yaah ;)
Tertanda,
Peri kecil mu
-----
10 September 2009
Teruntuk yang tersayang, sang casanova
Masih blom ada kabar dari kamu :(
Apa kamu sesibuk itu disana sampai-sampai lupa ngabarin aku kalau kamu udah sampai?
Tadi aku iseng buka foto-foto kita, dari zaman alay narsis sampai ke zaman kita yang sadar diri hahaha :p
Aku ingat gimana pertama kali kita ketemu. Tempat les bahasa inggris yang sangat bersejarah.
4 tahun yang lalu, ketika kita sama-sama ditempatkan di grade 5. Diantara 18 orang murid, hanya kita berdua yang sekali test langsung ditempatkan di grade itu, padahal yang lainnya harus memulai dari grade bawah. Tempat yang baru, dan orang-orang yang baru menjadikan kita sangat dekat. Habisnya yang lain udah pada kenal lama satu sama lainnya. 15 bulan ada kali ya?
Cuma kita doank yang jadi pendatang baru.
Trus ingat juga tiap kali Mis Deta masuk, beliau selalu menyuruh kita buat jadi pasangan debate atau conversation gitu. Karna keseringan berinteraksi dengan kamu makanya kita jadi makin dekat sampai skarang.
Hmm.. kamu benar, menulis disecarik kertas ini ga gampang. Dikala semuanya udah menjadi sangat instan, yang manual pun menjadi terlupakan, dan ternyata disaat aku mencobanya, ya beginilah. Aku sekarang kewalahan untuk merangkai kata-kata disini. Padahal banyak yang mau aku tuliskan disini tadinya. Padahal banyak yang udah terpikirkan tadinya, tapi begitu aku berhadapan sama kertas ini smuanya buyar. Sindrom apa itu namanya? ah aku lupa.
Oia, kemaren aku kerumah kamu, ketemu sama mama. Kamu tenang aja, mama pasti aku jagain kok. Gak perlu khawatir.
Suratnya nanti aku sambung lagi yah, ini surat kedua dari aku untuk kamu. Semoga disurat berikutnya aku udah mulai terbiasa menulis dikertas ini ;)
*eia, aku masih blom tau alamat baru kamu. Suratnya aku simpan dulu deh :) . Kamu jangan lupa cepat kabarin aku kalo udah ga sibuk sama urusan disana.
Tertanda,
Peri kecil mu
-----
12 September 2009
Teruntuk yang tersayang, sang casanova
Ini udah hari yang keberapa? Blom ada kabar dari kamu :( Baik-baik sajakah disana?
Kamu emangnya ga tau klo aku udah kangen? Kangen banget malah.
Tadi aku nemu orang yang mirip sama kamu. Tingkat kemiripannya sekitar 45 % , tapi cukup sukses bikin jantung aku deg-degan. Aku kira itu kamu, sekilas dari samping mirip. Tinggi 170 cm, hidung mancung, dan style rambutnya pun juga mirip kamu.
Aku ga pernah terpikir kita bakal terpisah sejauh ini. Udahlah jauh, komunikasi pun juga susah.
4 tahun ini aku udah terbiasa dengan kamu. Canda tawa, keisengan, dan juga sedikit emosi. Hari-hari aku selalu dihiasi dengan hadirnya kamu. Aku memang orang yang sangat beruntung memilikimu. Ga peduli juga apa kata orang-orang tentang kamu, yang aku mengerti mereka hanya ingin memisahkan kita berdua. Itu saja.
Julukan "sang casanova" , aku lebih suka menjuluki kamu dengan sebutan "playboy labil" hahahaha.
Berkali-kali kamu ngedeketin cewek seksi bohay, tapi tetap ajaa yang kamu rangkul stiap hari itu aku.
Berkali-kali kamu flirting sana sini ke cewek-cewek di mall, tapi begitu ada satu cowok yang menggoda aku walau baru berkata "hai" kamunya langsung pasang muka marah ke cowok itu.
Berkali-kali kamu ini ituu ini itu, yaaahh ujung-ujungnya slalu aku yang kamu prioritaskan.
Wajar mereka nilai kamu jelek gitu. Sayangnya aku slalu menilai kamu ke arah yang positifnya. Tau apa mereka tentang kamu? Ah mereka itu cuma nilai kamu dari sisi luarnya aja, tanpa mengetahui sisi baik kamu.
Aku percaya, se playboy apapun lelaki, hanya ada satu orang yang disayang dan dicintainya. Tapi bukan berarti aku mau di-dua-in atau di-tiga-in. Enggak. Toh kamu juga ngedekatin mereka hanya untuk sekedar have fun walau sebenarnya itu salah. Makanya itu aku lebih suka panggil kamu "playboy labil" , tapi kamu tetap aja bersikeras manggil kamu dengan julukan "sang casanova".
Sebutan "peri kecil" dari kamu itu sejujurnya bikin aku sedikit geli-geli. Ga ada yang salah dengan julukan itu., bahkan orang lain beranggapan kalau dipanggil "peri kecil" itu romantisnya ga ada tandingannya. itu sweet bangeet! Pernah aku nolak panggilan itu, tapi kamu menjelaskan alasannya dengan penuh arti. Aku sendiri ga pernah nyangka sebegitu berartinya aku untuk kamu.
Kamu bilang aku ini orang yang begitu mengerti tentang kamu.
"Disaat aku terbawa emosi, kamu dengan tingkahmu yang anggun hanya mendengarkan amarahku tanpa berbicara satu kata pun. Selalu begitu. Disaat aku tlah selesai mengeluarkan segala amarahku, kamu cuma menggenggam erat tanganku dan memberikan sebuah senyuman menghangatkan. Disaat aku bahagia pun, kamu selalu menghadirkan sebuah kehangatan, entah bagaimana caranya kamu melakukannya, aku selalu tenang bersama kamu. Aku memang brengsek, aku memang playboy seperti yang orang-orang katakan, tapi setiap kali aku melakukan perbuatan yang hampir menyakiti hati kamu, aku ga jadi ngelakuinnya. Selalu ada nama kamu yang terbesit dihati aku. Bagaimana bisa aku menyakiti kamu. Ga akan pernah bisa aku melakukan hal-hal yang brengsek seperti itu. Itu sebabnya aku suka panggil kamu "peri kecil" . Aku yang akan menjaga kamu dimanapun kamu berada. Aku yang ga akan pernah menyia-nyiakan kamu. Aku janji. Sampai mati aku pasti jagain kamu, bahkan kalau aku mati pun aku akan tetap jaga kamu."
huufft...
wish you were here!! need your bighug :(
Aku tidur dulu yaa, surat aku kali ini lumayan panjang kan ya? hehehehe. Aku udah mulai terbiasa nulis dikertas ini loh. Peri kecil mu ini tidur duluu, udah tengah malam.
Aku sayang kamu.
Tertanda,
Peri kecil mu
-----
14 September 2009
teruntuk sang casanova-ku yang tercinta,
Ada banyak hal yang kupelajari semenjak bertemu sama kamu. Tentang kamu, tentang cinta, dan juga tentang hidup. Kamu mengajarkan kepadaku tentang semua itu lewat segala aktivitas-aktivitas yang tlah kita lalui.
Aku mencintaimu, dengan seluruh jiwa ragaku Muhammad Veladino Putra.
Percayalah, saat ini aku sedang mengenang tentang kita, tentang cinta kita. Semuanya.
Betapa aku sangat merindukanmu. Rindu pelukan yang slalu kamu lakukan didepan pagar rumah yang menjadi batas pertemuan antara aku dan kamu. Aku rindu sebuah kecupan hangatmu yang slalu mendarat di kepalaku. Kamu memang benar-benar menjagaku. Dikala semua pasangan telah melakukan first kiss dimalam pertama dating , kamu tidak. Kamu bahkan belum pernah menciumku seperti layaknya sepasang kekasih diluar sana. Kamu bilang ritual seperti itu hanya untuk melampiaskan nafsu semata. Pola pikir kamu yang begitu luar biasa dan juga cara kamu memperlakukan aku seperti sebuah berlian yang harus dijaga itu membuat aku tak pernah berhenti untuk mencintaimu. Ya, aku memang beruntung memilikimu, meskipun kamu di cap playboy.
Sayang, ini udah hari ke-14 kamu pergi. Selamat hari jadi kita yang ke-54 bulan. Akhirnya kamu menghubungiku, akhirnya ada kabar dari kamu, dan akhirnya aku tau harus kemana surat-surat aku ini harus dikirimkan.
Oia sayang, masalah catering dan juga tenda pelaminan untuk acara tunangan kita bulan depan udah beres smuanya. Kamu tenang aja, smuanya udah aku selesaikan. Kamu ga usah khawatir, hehe.
Sayang, Aku percaya dibalik cobaan ini Tuhan punya rencana yang indah untuk kita. Kita dipisahkan jarak yang begitu jauh. Aku akan selalu berdoa untuk kamu, dan juga untuk kita tentunya sayang.
14 hari yang lalu membuat semuanya terasa berbeda. Jantungku hampir tak berdetak disaat aku mendapati kabar bahwa kamu telah meninggalkanku untuk selama-lamanya. Kecelakaan beruntun itu benar-benar membuat nadi ini begitu lemah sayang. Kata mama, aku berkali-kali pingsan hari itu. Bagaimana bisa aku menjalani hidup tanpa hadirnya kamu disini. Acara pertunangan kita sebulan lagi, tapi kamu pergi untuk selamanya. Kamu slalu janji bakal jaga aku terus, tapi yang ada kamu pergi ninggalin aku :'( . Sempat aku berencana pengen nyusul kamu kesana, saat itu juga aku tersadar kalau kamu pasti ga akan senang lihat perbuatan aku.
Apa ini firasat aku? Sehari sebelum kecelakaan yang merenggut nyawa kamu, diteras rumah kita iseng nyanyi-nyanyi sambil merekam segala aktivitas pada hari itu. Hingga senja pun tiba, kamu masih tetap ada disamping aku, dan kamu menjadi imam sholat maghrib. Rekaman video ini satu-satunya yang tersisa.
Aku selalu suka dibagian kamu nyanyiin lagu ini. Bukan hanya karna liriknya, tapi juga ekspresi dan tatapan kamu ke aku yang begitu menghangatkan. Aku tau kamu ga suka kalau aku nangis, semua ini begitu menyesakkan hati sayang, terlebih disaat aku harus membatalkan catering dan tenda pelaminan pertunangan kita. Tuhan, Begitu berat cobaan ini :'(
Makasih udah hadir didalam mimpi aku smalam sayang, makasih untuk pelukanmu itu, makasih untuk kecupan di kening yang begitu menghangatkan. Andai aku diperbolehkan untuk tidur teruss, aku ga harus berpisah lagi sama kamu. Iya aku janji akan rutin nulis surat untuk kamu, dan disaat senja datang surat ini akan aku titipkan melalui aliran air sungai yang tenang hingga mereka berlabuh ketempat tujuannya yang aku namakan pulau casanova, karna dipulau itulah nantinya semua surat-suratku akan berlabuh. Hanya untuk kamu.
Berjanjilah, kamu akan selalu menjagaku disana meskipun dunia kita tlah berbeda. Tak peduli seberapa jauh jarak yang memisahkan kita, cinta kita akan selalu ada disini, dihati.
peluklah aku sekarang, aku tau kamu ada didekatku, menjagaku seperti biasanya.
Aku selalu mencintaimu walau ragamu tak lagi ada disini, disampingku.
Ada banyak hal yang kupelajari semenjak bertemu sama kamu. Tentang kamu, tentang cinta, dan juga tentang hidup. Kamu mengajarkan kepadaku tentang semua itu lewat segala aktivitas-aktivitas yang tlah kita lalui.
Aku mencintaimu, dengan seluruh jiwa ragaku Muhammad Veladino Putra.
Percayalah, saat ini aku sedang mengenang tentang kita, tentang cinta kita. Semuanya.
Betapa aku sangat merindukanmu. Rindu pelukan yang slalu kamu lakukan didepan pagar rumah yang menjadi batas pertemuan antara aku dan kamu. Aku rindu sebuah kecupan hangatmu yang slalu mendarat di kepalaku. Kamu memang benar-benar menjagaku. Dikala semua pasangan telah melakukan first kiss dimalam pertama dating , kamu tidak. Kamu bahkan belum pernah menciumku seperti layaknya sepasang kekasih diluar sana. Kamu bilang ritual seperti itu hanya untuk melampiaskan nafsu semata. Pola pikir kamu yang begitu luar biasa dan juga cara kamu memperlakukan aku seperti sebuah berlian yang harus dijaga itu membuat aku tak pernah berhenti untuk mencintaimu. Ya, aku memang beruntung memilikimu, meskipun kamu di cap playboy.
Sayang, ini udah hari ke-14 kamu pergi. Selamat hari jadi kita yang ke-54 bulan. Akhirnya kamu menghubungiku, akhirnya ada kabar dari kamu, dan akhirnya aku tau harus kemana surat-surat aku ini harus dikirimkan.
Oia sayang, masalah catering dan juga tenda pelaminan untuk acara tunangan kita bulan depan udah beres smuanya. Kamu tenang aja, smuanya udah aku selesaikan. Kamu ga usah khawatir, hehe.
Sayang, Aku percaya dibalik cobaan ini Tuhan punya rencana yang indah untuk kita. Kita dipisahkan jarak yang begitu jauh. Aku akan selalu berdoa untuk kamu, dan juga untuk kita tentunya sayang.
14 hari yang lalu membuat semuanya terasa berbeda. Jantungku hampir tak berdetak disaat aku mendapati kabar bahwa kamu telah meninggalkanku untuk selama-lamanya. Kecelakaan beruntun itu benar-benar membuat nadi ini begitu lemah sayang. Kata mama, aku berkali-kali pingsan hari itu. Bagaimana bisa aku menjalani hidup tanpa hadirnya kamu disini. Acara pertunangan kita sebulan lagi, tapi kamu pergi untuk selamanya. Kamu slalu janji bakal jaga aku terus, tapi yang ada kamu pergi ninggalin aku :'( . Sempat aku berencana pengen nyusul kamu kesana, saat itu juga aku tersadar kalau kamu pasti ga akan senang lihat perbuatan aku.
Apa ini firasat aku? Sehari sebelum kecelakaan yang merenggut nyawa kamu, diteras rumah kita iseng nyanyi-nyanyi sambil merekam segala aktivitas pada hari itu. Hingga senja pun tiba, kamu masih tetap ada disamping aku, dan kamu menjadi imam sholat maghrib. Rekaman video ini satu-satunya yang tersisa.
Kaulah Darahku Juga Nadiku
Kaulah Nafasku Juga Jantungku
Engkaulah Hatiku Dan Juga Jiwaku
Aku Mau Hidup Denganmu
Aku Mau Matipun Karenamu
Aku Mau Disisa Waktuku Bersamamu
Kaulah Senyumku Juga Tawaku
Kaulah Damaiku Juga Bahagiaku
Engkaulah Teduhku Tempatku Bernaung
Kau Yang Slalu Setia Menemaniku
Meresapkan Harumnya Cinta Dihatiku
Kau Yang Menyayangiku Setulusnya
Aku Mau Hidup Denganmu
Aku Mau Hidup Denganmu
Aku Mau Matipun Karenamu
Aku Mau Disisa Waktuku Bersamamu
Hanya Bersamamu
Aku selalu suka dibagian kamu nyanyiin lagu ini. Bukan hanya karna liriknya, tapi juga ekspresi dan tatapan kamu ke aku yang begitu menghangatkan. Aku tau kamu ga suka kalau aku nangis, semua ini begitu menyesakkan hati sayang, terlebih disaat aku harus membatalkan catering dan tenda pelaminan pertunangan kita. Tuhan, Begitu berat cobaan ini :'(
Makasih udah hadir didalam mimpi aku smalam sayang, makasih untuk pelukanmu itu, makasih untuk kecupan di kening yang begitu menghangatkan. Andai aku diperbolehkan untuk tidur teruss, aku ga harus berpisah lagi sama kamu. Iya aku janji akan rutin nulis surat untuk kamu, dan disaat senja datang surat ini akan aku titipkan melalui aliran air sungai yang tenang hingga mereka berlabuh ketempat tujuannya yang aku namakan pulau casanova, karna dipulau itulah nantinya semua surat-suratku akan berlabuh. Hanya untuk kamu.
Berjanjilah, kamu akan selalu menjagaku disana meskipun dunia kita tlah berbeda. Tak peduli seberapa jauh jarak yang memisahkan kita, cinta kita akan selalu ada disini, dihati.
peluklah aku sekarang, aku tau kamu ada didekatku, menjagaku seperti biasanya.
Aku selalu mencintaimu walau ragamu tak lagi ada disini, disampingku.
Peri kecil mu
No comments :
Post a Comment